Jambi, Kabar berita online – Proyek Pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di beberapa ruas jalan di kota Jambi dikeluhkan warga. Pasalnya proyek ini selain sering membuat macat pada jam ramai lintas juga karena mengganggu kelancaran pengguna jalan yang melewati daerah pengerjaan IPAL, debu dan lumpur yang mengotori lubang proyek tersebut juga mengganggu warga sekitar.
Salah satunya adalah pekerjaan IPAL yang dilakukan di simpang lampu merah Talang Banjar. Bila dilihat galian proyek di tengah jalan membuat arus lintas menjadi tidak leluasa dan lancar. Masyarakat pengguna jalan harus menurunkan laju dan berhati-hati saat melewati daerah proyek yang ditutupi seng tersebut.
Berdasarkan pantauan awak media kabarberitaonline, jalan disekitar proyek pengerjaan tersebut juga rusak berlubang diduga selain karena aktivitas alat berat juga karena air lumpur sering mengalir dan tergenang di jalan aspal sehingga aspal jadi lebih mudah rusak, terkelupas dan berlubang. Beberapa jalan yang terlihat dikerjakan proyek tersebut diantaranya Jalan Orang Kayo Hitam, Jalan Gr Djamin Datuk Bagindo, Jalan Orang Kayo Pingai, Jalan Panglima Polim, Jalan Brigjend Katamso dan Jalan Raden Pamuk.
Warga sekitar sudah berungkali mengeluhkan dan menegur pihak pelaksana kerja dari PT. W karena diduga membuang air bercampur lumpur tidak pada tempatnya sehingga bukan saja bisa membuat jalan licin dan becek tapi juga menurunkan kualitas aspal jalan dj daerah pengerjaan proyek tersebut. “Proyek ini bisa membahayakan pengendara yang lewat, sudah beberapa kali kami tegur namun teguran tidak dihiraukan oleh pekerja dan pengawas karena kami masih menemukan pembuangan lumpur masih terjadi”, ujar Yu salah satu warga sekitar di Jambi Timur.
Salah satu warga pengguna jalan yang sering melintasi daerah tersebut, Ceknau menyampaikan kekecewaan dan keluhannya melalui awak media kabarberitaonline, “Ketika melintas saya pernah melihat pihak pekerja yang menyedot lumpur menggunakan mesin seperti membiarkan air dan lumpur mengalir menuju jalan umum sehingga jalanan menjadi licin dan basah”, ujarnya.
Sementara, Jhon salah satu aktivitas dan penggiat lingkungan di Jambi ketika ditemui terkait hal tersebut berharap pelaksanaan proyek IPAL yang belum rampung dan berjalan hampir 3 tahun di kota Jambi ini dapat segera diselesaikan dengan baik dan cepat serta diharapkan dapat membuang air bercampur lumpur pada tempat gang seharusnya. “Tolong petugas dan pengawas lebih awas mengatur kemacetan dan memperhatikan hal-hal yang dapat membahayakan pengendara saat melintas seperti air, lumpur dan atau material lainnya”, ujar Jhon.
Ketika awak media kabarberitaonline mencoba mengkonfirmasi salah satu pekerja terkait aktivitas yang laksanakan di tempat tersebut menyampaikan bahwa mereka hanya pekerja dan meminta untuk konfirmasi langsung ke kantor saja. (Red)